Selasa, 12 Mei 2009

PROGRAM READY TO WORK

SUDAH SIAPKAH KAMU BERSAING DENGAN SDM YANG LAIN.....?

Kemarin saya secara tidak sengaja mendengarkan percakapan seorang ibu dengan temannya, dengan tidak bermaksud untuk menguping.

kurang lebih pembicaraan ibu-ibu itu seputar kebimbangan mereka terhadap anak-anak mereka yang sudah selesai menjalankan UAN, yang pertama mereka bimbang apakah anaknya bisa lulus dengan hasil yang memuaskan, yang kedua mereka bimbang apakah mampu untuk membiayai anaknya melanjutkan ke bangku per-kuliahan, yang ke tiga apabila anak mereka tidak melanjutkan kedunia perkuliahan mampukah mereka untuk menembus dunia pekerjaan di zaman krisis ekonomi global ini, padahal kita semua tahu banyak perusahaan justru mengurangi jumlah pegawai mereka dengan alasan menekan biaya pengeluaran perusahaan.

"Sudah Biaya Pendidikan Mahal.....Cari Kerja Susah.......Sudah Kerja Di PHK Pula......"

Nah hal inilah yang seharusnya kita cermati sebagai generasi muda, kita harus memiliki sebuah strategi untuk menentukan pilihan kita, masa-masa yang paling crusial adalah disaat kita sudah menerima ijazah, kemena langkah kita selanjutnya?

Output adalah parameter penilaian kualitas pendidikan. apakah generasi muda kita setelah selesai menempuh pendidikan siap bersaing dengan SDM yang lain? jangan sampai biaya yang tidak sedikit ini hanya sia-sia belaka. jangan sampai kita seperti merasa ilmu yang telah kita peroleh tidak bermanfaat bagi diri kita dan orang lain, dengan kata lain kita menganggur dan kalah bersaing dengan SDM yang lebih berkualitas dari kita. pertanyaan besar yang harusnya dimiliki oleh generasi muda saat ini adalah "Sudah Siapkah Kita Bersaing Dengan SDM Yang Lain?"

Jangan sampai "Menyesal Setelah Memanen Padi"
UNTUK KAMU YANG INGIN SUKSES DI DUNIA KERJA

LPIA Program :
READY TO WORK


Program ini di persiapkan bagi kamu yang ingin menembus dunia kerja dan karier di bidang tertentu
Persiapan kerja ini dimulai dengan beberapa tahapan

  1. persiapan dalam melamar pekerjaan
  2. Persiapan dalam menghadapi interview serta test yang berhubungan dengan penguasaan skill
  3. Persiapan dalam keseharian mejalankan aktifitas kerja yang berhubungan dengan penguasaan skill
Ready To Work ini terdiri dari 2 penguasaan program sekaligus, yaitu: program Bahasa Inggris & Program Komputer.

Karakteristik Program:

A. Program Bahasa Inggris: ESP Convertation.
Di program English For Specific Purposes (ESP) ini mempelajari istilah-istilah & percakapan dalam bahasa inggris untuk berbagai macam karier.

B. Program Kompute
r

1. APL (Aplikasi Perkantoran)
- Di program ini akan mempelajari aplikasi dari MS.Office, seperti:
Word, Power Point & Excell.
- Selain itu ada pendalam
an materi di bidang Internet, yaitu:
Web Browser, Email, Chatting, Upload & Download, Blog, Ms. Outlook

Khusus di program komputer, bagi kamu yang merasa sudah menguasai program APL, maka bisa mengambil salah satuprogram komputer untuk program profesi, seperti:


- Desain Grafis (Photoshop, Coreldraw, Freehand)
- Desain WE
B (Photshop, Dreamweaver, Flash)
- Akuntansi Bisnis (Akuntansi Excell & MYOB)
- Animasi (3D Max & Freehand)
- Autocad (2D & 3D)

- Technical Support System (Perakitan PC, Jaringan, Trouble Shoot)











Minggu, 10 Mei 2009

ANILISIS SWOT


SWOT harus mencakup semua aspek/area berikut ini, yang masing-masing dapat merupakan sumber kekuatan, kelemahan, kesempatan, atau ancaman,

Beberapa contoh lingkungan internal lembaga pendidikan:

1. tenaga kependidikan dan staf adminstrasi
2. ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas sarana prasarana (lingkungan belajar).
3. siswa yang ada
4. anggaran operasional
5. program riset dan pengembangan iptek
6. organisasi atau dewan lainnya dalam sekolah


Bebrapa contoh lingkungan eksternal lembaga pendidikan
1. tempat kerja yang prospektif bagi lulusan
2. orang tua dan keluarga siswa
3. lembaga pendidikan pesaing lainnya
4. sekolah /lembaga tinggi sebagai persiapan lanjutan
5. demografi sosial dan ekonomi penduduk
6. badan-badan penyandang dana

3. Survei Internal tentang Kekuatan dan Kelemahan


Secara historis, para administrator berupaya menarik minat siswa agar memasuki/memlih program yang ada pada lembaga pendidikan mereka dengan cara meningkatkan promosi dan iklan tanpa memperhatikan kelemahan dan kekuatan lembaga pendidikan yang mereka kelola. Apabila, keadaan audit internal seperti ini dilaksanakan, maka akan timbul area/aspek yang menghendaki beberapa perubahan. Lebih dari itu, potensi dan kemungkinan-kemungkinan akan adanya service dan program-program inovasi baru bisa juga muncul. Dengan membuat seluruh daftar tentang kelemahan internal maka akan tampak area/aspek yang bisa diubah guna untuk memperbaiki kinerja lembaga pendidikan, termasuk segala sesuatunya yang berada di luar jangkauan kontrol. Contoh mengenai kelemahan inheren adalah cukup banyak. Misalnya sebagai berikut:
- moral staf adminstrasi dan staf pengajar yang rendah;
- bangunan infrastruktur yang kurang memadai; fasilitas sarana prasarana, serta laboratorium di bawah standar;
- langkanya sumber-sumber daya instruksional; dan termasuk lokasi lembaga pendidikan tersebut.

Sedangkan kekuatan yang ada perlu juga didaftar, sebagai contoh kekuatan potensial dapat berupa:

(a) pembebanan biaya pendidikan yang rasional terhadap siswa; (b) tenaga pengajar yang berdedikasi dan bermoral tinggi;
(c) akses dengan lembaga pendidikan lanjutan atau universitas-universitas yang lain, dimana siswa dapat mentransfer kredit mata pelajaran yang telah diperoleh;
(d) reputasi yang baik dalam menyediakan pelatihan yang diperlukan untuk memperoleh pekerjaan; dan
(e) perbedaan populasi siswa.

Penaksiran kekuatan dan kelemahan juga bisa dilakukan melalui survei, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan murid dan bekas murid, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item tersebut. Harus dimafhumi bahwa persepsi yang berbeda-beda bisa timbul, tergantung pada kelompok-kelompok representatif yang dihubungi dan dimintai pendapatnya.

4. Survei Eksternal tentang Ancaman dan Kesempatan

Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadap self-study internal di dalam analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling penting dalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti. Gilley dkk. (1986) menetapkan sepuluh dasar-dasar institusi yang "on-the-move" (sedang maju), salah satunya adalah kemampuan institusi atau lembaga untuk menjaga pengawasan yang lebih dekat atas masyarakat. Tidak hanya administrator saja yang harus mengawasi masyarakatnya, namun mereka juga memainkan perananan kepemimpinan dengan memberikan isu-isu itu yang berkaitan secara langsung maupun tidak.

Informasi tentang iklim dan trend bisnis yang ada, perubahan penduduk, dan jumlah pegawai serta tingkat lulusan sekolah menengah harus dipertimbangkan dalam tahap studi pengembangan ini. Sejumlah sumber informasi harus diliput, tidak hanya terbatas kepada pengurus sekolah saja, melainkan termasuk orang tua siswa, tokoh masyarakat, surat kabar, majalah, jurnal pendidikan, dewan penasehat, dunia industri, dan lainnya. Sehingga masing-masing dapat merupakan sumber potensial sebagai informasi yang sangat berharga.

Ancaman harus dikenali, sebab ancaman dapat berwujud dalam berbagai bentuk. Besarnya anggaran pendidikan yang terbatas dianggap suatu peraturan daripada dianggap sebagai suatu pengecualian. Anggaran pemerintah umumnya diperuntukkan pada usaha pengembangan pendidikan yang tidak bersifat khusus, sehingga mempunyai dampak atas pelaksanaan program dengan anggaran-tinggi. Terbatasnya industri/dunia kerja untuk menyerap tenaga kerja sebagai keluaran pendidikan. Lembaga pendidikan lain yang sejenis atau perguruan tinggi telah lebih dulu membuat beberapa program baru untuk menarik siswa lebih banyak atas program yang sama. Di samping juga, menurunnya jumlah lulusan sekolah menengah dapat menimbulkan suatu ancaman dengan adanya berkurangnya permintaan siswa terhadap program yang telah direncanakan.

Adanya suatu perubahan kesadaran atau pola pikir masyarakat akan menciptakan kesempatan potensial untuk memberikan isu-isu baru dengan jalan memberikan layanan pendidikan yang lebih bermutu dan berkualitas. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang bersifat global, juga mempunyai areal aspek kesempatan. Industri atau bisnis baru apa yang dapat muncul di masa akan datang, dengan mencari siswa lulusan pendidikan kejuruan berketrampilan serta terlatih baik.

Harus dipahami juga bahwa kesempatan dan ancaman tidak absolut sifatnya. Apa yang pertama-tama nampak akan menjadi suatu kesempatan/peluang, mungkin tidak muncul bila dikaitkan dengan sumber-sumber daya atau harapan masyarakat. Makin banyak sumber daya atau harapan masyarakat, maka makin besar pula tantangan dalam menggunakan metode analisis SWOT, sehingga memungkinkan untuk membuat penilaian yang benar dan tepat serta lebih menguntungkan baik secara institusi maupun lingkungan masyarakat. Dalam lembar-2 dan 3 menggambarkan sebuah contoh penggunaan lembaran kerja analisis SWOT.